Boks nasi uduk
Hari minggu ini digelar rapat koordinasi keempat untuk para panitia acara khitanan anak ketiga opung dari majikan gue. Oya tugas majikan gue di
acara sunatan ini sebagai asisten 3 koordinator bagian konsumsi. Jadi tugas utama majikan gue adalah membantu koordinator dan asisten 1 serta asisten 2 mengawasi distribusi makanan dari dapur umum ke lokasi acara di teras dan jalanan depan rumah opung majikan. Karena akan ngundang banyak tamu maka dibuat dapur umum dengan meminjam halaman rumah tetangga sebelah. Jadi misalnya koordinator atau wakilnya berhalangan karena pengen kencing maka asisten langsung mengambil alih.
Sesuai tulisan yang tertera di box, Nasi Uduk Pak John berlokasi di Taman Jajan CBD Bintaro Sektor 7 Tangerang Banten. Elu jangan tanya harganya berapa per porsinya ya bleh, gue gak beli karena ini turahan dikasih sama majikan, aslinya hidangan ini buat para panitia acara rapat koordinasi.
Saat pertama dibuka tidak tercium wangi khas nasi uduk, setelah melihat taburan bawang goreng diatasnya, mengicip beberapa butir nasi, dan mendekatkan hidung ke nasi barulah sadar kalo itu nasi uduk. Nasinya pera' alias ambyar alias mempur kata orang Betawi, kayak kurang aer gitu lah. Rasa gurihnya jadi antiklimaks karena nasinya pera'. "Kayaknya pake mecin nih nasi uduk." Kata orang di depan gue yang juga dapet turahan.
Untuk lauk-pauk isinya ayam goreng, tempe atau tahu dan lalapan. Daging ayamnya lumayan meski gak terlalu besar dan terlalu kecil seperti di Pak Slamet.
Rasa ayam gorengnya biasa aja, tapi lumyan empuk ngungkepnya jadi enggak alot sehingga bisa dikunyah oleh anak balita. Sambalnya tidak terlalu pedas, dan untuk lalapannya isinya lebih banyak dari pada hidangan sejenis di warung lain.
Overall gak ada yang istimewa di hidangan ini, skor gue 6.5. Saran gue buat Pak John kalo pas lagi baca blog ini nasinya aja dibuat atau diganti yang pulen Pak.
Comments
Post a Comment