Rabu sore sebelom pulang majikan laki tiba2 bilang "Es, Sabtu besok elu ikut gue, gue udah daptar acara kemah bareng. Elu ikut gue jagain ini dua anak singkong. Bilangin laki lu sono".
" Saya Tuan" Jawab gue khidmat.
Dalam hati gue bersorak girang, ya lumayan lah bisa jalan2 gratis, walaupun cuma judulnya doang, aslinya gue mah kerja jagain ini dua anak majikan.
" Saya Tuan" Jawab gue khidmat.
Dalam hati gue bersorak girang, ya lumayan lah bisa jalan2 gratis, walaupun cuma judulnya doang, aslinya gue mah kerja jagain ini dua anak majikan.
Sabtu menjelang siang gue berangkat setelah dari pagi nyiapin keperluan buat majikan dan dua anaknya. Yang berangkat gue, majikan laki sama dua anaknya, sementara majikan cewek au ah gelap. Oya setelah sampe di lokasi gue baru tau kalo program ini namanya Kembara, kependekan dari Kemah Bersama Keluarga, lokasinya sesuai plang yang gue baca berada di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Resort Pengelolaan Wilayah Gunung Salak II Curug Cihurang Bogor Jawa Barat. Seusai judulnya kemah bersama keluarga, bertujuan untuk para anak-anak tahu rasanya namanya kemping di alam terbuka dengan ini fasilitas yang mendekati dunia perkempingan sebenarnya.
Venue kemah berada dikaki bukit disebuah tanah lapang. Ada toilet empat pintu dan musholla yang letaknya beberapa belas meter dari lokasi kemping. Untuk toilet alias wc umum sudah dibooking oleh panitia untuk kegiatan ini bleh, jadi elu bisa mempersetankan kotak kayu lusuh bertuliskan Rp.2000 selesai elu melepas hajat.
Hamparan tenda peserta Kembara
Panitia mematok tarif Rp.600.000/tenda untuk satu keluarga (dua orang tua dan dua anak). Sudah termasuk fasilitas lainnya seperti makan, snack dll. Di iklannya ada 30 tenda yang dipasarkan tapi di venue cuma ada 20 tenda. Info yang gue dapet dari majikan cuma ada 17 keluarga yang ikutan.
Panitia juga menggelar tenda plus hamparan terpal untuk tempat berkumpul para peserta, ramah tamah, perkenalan dsb. Layar kuning itu akan digunakan untuk nyetel film Doea Tanda Mata malam harinya.
Siang hari setelah peserta merapikan tenda masing-masing, taruh barang dll panitia mengadakan acara hiking. Terobos semak belukar bleh.
Malam hari kira-kira jam 7an diadakan acara makan malam. Menunya nasi goreng, telur dadar, tiga iris ketimun dan kerupuk. Sebelum makan malam sholat maghrib berjamaah yang langsung dilanjut sholat isya di qodho.
Selesai makan malam sesi selanjutnya adalah ramah tamah. Peserta saling memperkenalkan diri dan keluarga yang dibawanya. Sambil acara berlangsung panitia menggelar barbeque sosis bakar dan membakar api unggun. Saat sesi ramah tamah baru dimulai cuaca sudah mendung dan sesekali terdengar suara geledek.
Tepat pukul delapan tampaknya langit tak mampu lagi menahan. Hujan turun semakin derasnya. Karena tak ada lagi yang bisa dilakukan satu per satu keluarga peserta masuk ke dalam tendanya masing-masing.
Inilah saat yang paling gue tidak inginkan. Gue satu tenda sama majikan. Ukuran tenda kira2 170x170cm. Gue tidur di pojok kiri, majikan di kanan, ditengah2 tidur Anak Singkong A dan B.
Suasana di dalem tenda bener-bener gak enak, hujan semakin deras bikin dinding dan lantai tenda rembes basahan air hujan. Basah dan lembab dimana2. Banyaknya barang bawaan majikan bikin gue gak bisa selonjor, akhirnya gue tidur dengan kaki nekuk. Capek tidur nekuk gue duduk, atau posisi telentang sambil kaki tetep ditekuk. Dalam situasi genting begitu gue juga masih harus menghadapi naluri nakal majikan laki gue.
"Es, gue serba salah nih."
"Kenapa Tuan?" Tanya gue.
"Hadap kiri salah, hadap kanan salah. Tengkurep malah nyetandar."
"Kenapa Tuan?" Tanya gue.
"Hadap kiri salah, hadap kanan salah. Tengkurep malah nyetandar."
"Udah sini lah." Kata gue sambil narik lembut tangan majikan.
"Paling cuman ngotor2in seprei doang lu."
"Paling cuman ngotor2in seprei doang lu."
Kira2 dinihari hujan berhenti. Gambar diatas kira2 jam 6an pagi saat suasana tenang setelah badai. Seluruh penghuni mulai keluar dari sarangnya masing-masing. Gue nyeduh teh hangat dua gelas buat gue dan majikan. Gak lama beliau keluar dari peraduan sambil ngeluarin sebungkus Jarum Super, ngasih gue sebatang dan dia yang nyulutin api buat gue.
Setelah area tenda tempat berkumpul dibersihkan panitia membagikan sarapan berupa teh hangat, kacang hijau panas dan roti tawar. Adapula kopi dan kopi susu dan air panas buat yang kepengen nyeduh popmi.
Tak lama berselang panitia menggerojok lagi menu sarapan dengan menyuplai jagung rebus, ubi rebus, singkong goreng dan ubi goreng.
Setelah sarapan panitia membagi dua rombongan, untuk anak dan dewasa. Masing-masing bersama seorang panitia untuk main games dan olahraga.
Seorang peserta yang juga kader PKS (partai keadilan sejahtera) sedang menggendong istrinya menaiki sebuah bukit.
Training proses pembuatan abu gosok untuk bahan cuci piring.
Jam 1/2 10 setelah acara bebas panitia mengumpulkan peserta untuk acara penutupan, tuker kado dan kesan dan pesan tak lupa doa bersama. Acara kebersamaan diakhiri dengan makan siang menunya nasi putih dan fried chicken. Setelah makan peserta berkemas untuk kembali kerumah masing2.
Overall gue suka acara ini, ya mungkin karena faktor cuaca jadi gak banyak yang bisa kita lakukan. Harganya sangat masuk akal bahkan cenderung murah untuk acara ini. Gue kasih skor bintang lima untuk panitia. Atas segala kekurangan yang terjadi gue anggap yah namanya juga kemping tentu beda dengan dirumah dewek.
Saat penutupan gue ketawa aja ada seorang peserta yang kasih usul kalo menu makannya jangan nasi goreng tapi sop2an aja atau yang ada kuahnya.. What the hell is this? Hei bos kita kan lagi kemah di alam terbuka bukannya nginep di hotel, sekalian aja elu rikues makan prasmanan! Masih sukur tu panitia mau nyediain elu makan gak nyuruh elu masak sendiri.
*****
"Enak lu ye jalan2, beduaan terus ame Tuan?" Laki gue nyap-nyap sambil tolak pinggang sesaat setelah mbuka pintu bagasi habis disuruh majikan laki beresin barang bawaan habis kemah.
"Gue kerja, Anjing!" Sahut gue sambil melotot.
"Kerja mah gak gitu-gitu amat kali."
"Tai lah..." kata gue sambil ngeloyor.
"Dihh...."
Comments
Post a Comment