Martabak ini adanya di Pasar Padang Selasa Kota Palembang. Ada berbagai rentang harga tergantung telornya. Yang favorit majikan gue yang dua telor ayam harganya Rp.10ribu/porsi (Juni 2018, pertalite Rp.8000/liter) Tidak seperti di Pulau Jawa yang pedagang martabaknya baru mulai jualan pada sore dan malam hari, dikota Palembang pagi haripun sudah mulai jualan seperti pedagang ini jam 1/3 9 pagi sudah siap menerima pembeli.
Pedagang martabak sedang membungkus pesanan pembeli. Martabak dicomot dari piring dan dibungkus langsung dengan tangan kosong :D Enggak perlu capit atau alat bantu apapun.
Kakak penjual sedang menggoreng martabak.
Tampilan martabak saat baru dibuka
Jangan kaget ya, disini martabak telor pakai kuah kari.
Bau wangi langsung menyergap hidung saat bungkusan martabak ini dibuka. Buka bungkus kuah karinya dan siramkan diatas sang martabak. Terakhir siramkan sambal cabai hijau kuah kecap encer.
Rasanya gurih karena kuah kari, empuk pada bagian isi telur dan kriuk-kriuk pada kulitnya. Saat caplokan pertama rasa lezat, asin yang pas dan gurih langsung bergerak cepat mengisi sel-sel rasa pada lidah. Sambil mengunyah rasa tak sabar begitu muncul ingin segera menyuap lagi.
Sambal cabai hijau dan kecap encer tidak memberi perubahan berarti terhadap rasa. Tapi tak apa itu semua termaafkan oleh nikmatnya martabak dan kuah karinya.
Suapan terakhir, nyam. Cuma dapet jatah satu porsi dari majikan laki.
Comments
Post a Comment